Temu Pendengar NHK World Radio Jepang.
Persiapan.
Beberapa
tahun lalu (1-2 tahun yang lalu) telah diadakan temu pendengar Radio Jepang NHK World di Surabaya yang dihadiri oleh sekitar
40 orang (menurut informasi yang kami terima). Redaksi dan beberapa rekan-rekan di Sulawesi Selatan dan sekitarnya (Wilayah
Timur) tidak sempat datang mengingat jauhnya lokasi temu pendengar (mungkin disebabkan faktor kesibukan dan sebagian besarnya,
tentu faktor dana). Kami, beberapa pendengar dan klub yang tersebar di bagian timur Indonesia, selalu merasa diabaikan jika
pemilihan lokasi temu pendengar dilakukan oleh stasiun-stasiun internasional jika mereka hendak melaksanakan temu pendengar.
Kami selalu mengusulkan bahwa sekali-kali Temu Pendengar diadakan di Makassar. Dan barulah
keinginan untuk menjadi tuan rumah temu pendengar mendapat angin segar ketika Produser Radio Jepang NHK World, Ms. Tomoko Yoshihara mengemail kepada redaksi bahwa kemungkinan besar Temu Pendengar akan diadakan di Makassar.
Sebagai
tahap persiapan, redaksi kemudian menghubungi semua pendengar radio yang ada dalam phonebook redaksi, sekitar 100 orang kami
hubungi melalui sms, 14 orang diantaranya yang mendaftarkan diri, termasuk dari Broadcast Monitor Club (Sdr. Abd. Wahab Al-Bilal)
Sulawesi Barat.
Mengingat
jumlah peserta yang mendaftar melalui sms hanya 14 orang, ditambah 12 orang dari Radio Listeners Club (RLC) Makasssar, maka
kami memuat iklan di Koran Harian Tribun Timur mulai tanggal 27 Februari hingga tanggal 11 Maret 2008. Dari iklan yang kami muat, maka kami menerima 28 orang lagi yang mendaftar,
sehingga jumlah keseluruhan yang mendaftar lewat kami ada 42 orang, ditambah 12 orang dari RLC, dan selebihnya mendaftar langsung
ke NHK World.
Tempat/Waktu
Pelaksanaan:
Restaurant Hotel Pantai Gapura, Jl. Pasar Ikan Makassar, mulai pukul 12.15 WITA hingga pukul 16.00 WITA.
Jumlah Peserta:
Peserta yang hadir berjumlah sekitar 80 orang yang datang dari Mamuju, Polman, Pare-pare, Nusa Tenggara
Timur (NTT), Tomohon, Gowa dan Makassar.
Rangkaian Acara:
1. Pembukaan oleh Ms. Lily Yulianty
2. Perkenalan terhadap Jepang.
3. Perkenalan dengan Produser, Penyiar, dan
Staf Radio Jepang.
4. Kuis.
5. Istirahat (Lunch)
6. Belajar Bahasa Jepang.
7. Lomba Membaca dalam Bahasa Jepang.
8. Menyanyi Lagu Jepang (Guest: Ervina Talalu,
Andi Nurhijrawati, dan Norpa T.Palayukan).
9. Foto bersama.
Simposium 50 Tahun Persahabatan Indonesia-Jepang,
hasil kerja sama Radio Japan NHK World Tokyo-Universitas Hasanuddin.
Tema: Gathering People’s Experiences and
Hopes.
Persiapan.
Persiapan
acara Simposium ini diaransement oleh Universitas Hasanuddin Makassar.
Tempat/Waktu Pelaksanaan:
Gedung
ISTEC Universitas Hasanuddin Tamalanrea Makassar, mulai pukul 09.30 hingga pukul 16.00 WITA.
Jumlah Peserta:
Jumlah
perseta sekitar 150 orang.
Rangkaian Acara:
1. Pembukaan oleh Ms. Lily Yulianty Farid
2. Sambutan oleh Rektor Universitas Hasanuddin Prof.Dr.dr.Idrus A.Paturusi.
3. Pemutaran cuplikan video.
4. Penuturan Ietje Frederick Pontow (saksi sejarah)
5. Penyajian materi.
Pemateri:
Prof.Akiko Kurasawa, Meta Sekar Puji Astuti
(Kisah orang-orang Jepang di Indonesia sebelum perang), Dr. Rasyid Asba (Sejarah Lisan Jepang Sulawesi Selatan: Menafsirkan
Kembali Kegagalan Historiografi Indonesia),
Prof.Dr.Ir. Agnes Rampisela, M.Sc. (Aspek Pemberdayaan Masyarakat dalam Kerjasama Jepang di Sulawesi), dan Nurhady Sirimorok,
S.S.,M.
Pesan dari Chairman of Media Monitoring Club:
Pertama-tama kami ucapkan
terima kasih atas kedatangannya di Kota Makassar buat segenap Produser, Penyiar dan Staf Radio Jepang seksi Bahasa Indonesia
(Ms. Tomoko Yoshihara, Ms. Kaoru Kawanishi, Ms. Shino Kawabe, dan Mbak Lily Yulianty Farid). Begitulah keadaan kota kami. Semoga keberadaannya selama di Makassar
pada khususnya membawa kesan yang baik dan hasil yang memuaskan.
Juga, terima kasih kami ucapkan
kepada Bapak, Ibu, dan rekan-rekan semuanya atas waktu yang diluangkan untuk hadir di di acara Temu Pendengar NHK, bahkan
ada yang datang dari luar kota atau seberang lautan.
Kami berharap Temu Pendengar
tersebut menjadi moment yang dapat mempererat jalinan persahabatan antara pendengar dan Radio Jepang pada khususnya, dan hubungan
antara Indonesia dan Jepang pada umumnya.
Pada bulan Oktober 2007 yang
lalu, beberapa seksi bahasa di Radio Jepang telah menamatkan siarannya, hal tersebut tentu didasari oleh salah satunya faktor,
yaitu kurangnya pendengar, disamping pemangkasan biaya yang tentunya telah dipertimbangkan oleh Radio Jepang sendiri.
Antara pendengar dan Radio
Jepang merupakan dua pihak yang saling membutuhkan dan menguntungkan. Tanpa adanya pendengar, maka siaran Radio Jepang tidak
akan ada, karena tentu tak ada gunanya menyiarkan jika tak ada yang mendengarkan, hanya memboroskan biaya yang bisa digunakan
untuk hal-hal yang lebih bermanfaat. Sebaliknya, tanpa adanya siaran radio, maka jalur informasi dan hiburan menjadi terbatas.
Meskipun kita tahu bahwa di era seperti sekarang ini, informasi dan hiburan dapat diakses hanya dengan satu klik saja. Semuanya
ada dalam jari tangan kita. Tapi siaran radio gelombang pendek merupakan sarana yang lebih murah untuk mengikuti segala perkembangan
di dunia sampai jauh di pelosok sana, dan yang paling istimewa, karena kami bernaung di bawah sebuah komunitas pendengar radio
gelombang pendek yang tersebar di seluruh penjuru dunia.
Akhirnya, sekali lagi kami
ucapkan terima kasih, semoga moment ini bermanfaat demi perbaikan mutu frekwensi, programa dan pelayanan Radio Jepang di masa-masa
mendatang, terutama nantinya pendengar Radio Jepang akan semakin banyak, sehingga siaran Bahasa Indonesia Radio Jepang tetap
eksis di tengah-tengah kita, karena Radio Jepang merupakan salah satu jembatan yang dapat mempererat hubungan antara kedua
negara.
Pesan Untuk Segenap Radio Luar Negeri siaran Bahasa Indonesia:
Temu
Pendengar NHK telah dilaksanakan dengan sukses, itu merupakan kunci pintu gerbang bagi diadakannya temu pendengar selanjutnya
bagi radio internasional yang lain. Makassar merupakan salah satu kota
yang memungkinkan untuk diadakan temu pendengar. Terbukti, kami bisa menghadirkan
sekitar 80 orang untuk ikut serta dalam perhelatan akbar itu.
Kami
menunggu radio internasional lainnya untuk bias hadir di kota
kami tercinta. Kami siap membantu apa saja yang diperlukan untuk acara serupa nantinya.